Tanggul Situ Gintung

Tragedi Situ Gintung dan Air? yah pertama-tama mau mengucapkan belasungkawa dan turut prihatin dengan kejadian Tragedi Situ Gintung semoga para korban yang meninggal dunia diterima disisi-NYA, yang dirawat segera disembuhkan dan keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi musibah yang menyedihkan ini. Amin ?

Tragedi Situ Gintung yang terjadi pada jumat 27 maret 2009 Jum’at dini hari, sungguh menambah daftar bencana di indonesia yang sungguh tak terduga dan memprihatinkan ?

berikut Kronologi Jebolnya Tanggul Situ Gintung

Berikut kronologis peristiwa jebolnya tanggul Situ Gintung yang dihimpun okezone, menurut keterangan warga Kampung Situ, Ibu Erna, Ibu Lina, dan Pak Mulyadi.

Kamis 26 Maret Pukul 16.00 WIB, hujan deras disertai es dan angin kencang melanda kawasan Jakarta Selatan dan sekitarnya, termasuk wilayah Ciputat dan Cirendeu.

Pukul 23.00 WIB, warga mulai mendengar suara gemuruh dari arah tanggul.

Pukul 24.00 WIB, beberapa warga mulai berbenah dan siaga.

Jumat 27 MaretPukul 03.00 WIB, warga mulai mendengar suara gemuruh lebih keras dari sebelumya. Suara berasal dari arah tanggul. Tanggul jebol.

Pukul 03.30 WIB, air sudah menerjang Kampung Situ RT 1/8 Cirendeu, Ciputat, Tangerang, Banten.

Pukul 04.00 WIB, warga mulai mengungsi. Air meninggi.

Pukul 05.00 WIB, Beberapa warga mulai naik ke atap rumah, pertolongan dari warga yang rumahnya tidak terendam.

sumber : okezone.

Air air air ? Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi,tetapi tidak di planet lain.Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi [wikipedia]

Air selain berguna untuk kehidupan kita dan mahluk hidup lainnya? ternyata juga bisa menimbulkan bencana untuk kita ? seperti banjir , mungkin yang dulu juga sangat menyedihkan saat tsunami di aceh begitu dahsyatnya kekuatan air? air juga di gunakan oleh dukun clik ponari sebagai media pengobatannya buat di celupkan batu ajaibnya ???

Hah apa ini menandakan air ingin protes kepada kita manusia untuk berikan ia tempat untuk berjalan dan dilalui? apakah air ingin merebut daratan yang sudah kita tempati ? atau air hanya ingin meminta tempatnya kembali yang telah kita manusia rebut darinya ? yahh sekarang memang hamparan luas persawahan sudah banyak menjadikan perumahan-perumahan ? sungai tempat ia berjalan penuh sesak sampah dan lain-lain, jadi gak salah juga banyak perumahan-perumahan dijadikan tempat bermainnya air (-banjir

Korban Tewas Tragedi Situ Gintung Genap 100 Orang
Rabu, 1 April 2009 | 11:56 WIB

JAKARTA KOMPAS.com — Siang ini kembali ditemukan satu korban meninggal bencana Situ Gintung. Korban tersebut berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan umurnya 28-30 tahun.

Saat ditemukan di bawah jembatan Sekolah Charitas, yang masih aliran kali pesanggrahan, korban dalam posisi tertelungkup dan tertutup. Saat ini jenazah berada di Posko Menwa kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), korban belum dapat diidentifikasi karena kondisinya yang telah rusak.

Dengan penemuan satu korban siang ini maka jumlah korban meninggal dalam bencana jebolnya tanggul Situ Gintung genap 100 orang.

Hingga siang ini, tim SAR masih terus melakukan penyisiran di daerah yang dicurigai masih terdapat korban, yaitu di sekitar kali Pesanggrahan dan kampung Gintung. Selain itu, alat-alat berat pun juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.

maksudnya-), air sungai meluap kemana-mana ? kalau di pikir air kaya manusia juga yaahh di saat jalanan macet atau sesak iapun mencari jalan tikus untuk ia lalui. air ohh air mengalir

Tragedi Situ Gintung: Diperlukan Manajemen Bencana

Tanggul Situ Gintung yang jebol menjadi peringatan kembali akan pentingnya manajemen bencana. Menurut warga setempat, tanda-tanda kerusakan tanggul Situ Gintung sebenarnya sudah dilaporkan warga sejak dua tahun lalu.

Sebagian orang masih terlelap, kala air bah akibat jebolnya tanggul Situ Gintung, Tangerang, menghantam perumahan yang berada di sekitarnya. Hujan deras yang turun pada hari sebelumnya tak mampu lagi tertahan oleh tanggul yang dibuat pada zaman kolonial Belanda sekitar tahun 1930-an itu. Akibatnya ratusan rumah luluh lantak, banyaknya korban jiwa pun tak terelakan.

Menurut masyarakat setempat, tanda-tanda kerusakan tanggul Situ Gintung sebenarnya sudah dilaporkan warga sejak dua tahun lalu. Pada saat itu warga mengetahui bahwa bagian bawah pintu air telah tergerus air danau. Bahkan kerusakan tanggul sempat terjadi pada bulan November 2008 lalu, seperti dipaparkan direktur LSM Wahana Lingkungan Hidup, Walhi Jakarta, Slamet Daroyni:

“Seharusnya pemerintah setelah mendapatkan informasi dari warga, ditambah lagi kejadian November 2008 tersebut, pemerintah segera melakukan tindakan antisipasi yang komprehensif. Bila pemerintah tak ada biaya maka setidaknya membuat sistem peringatan dini di wilayah itu.”

Posisi bendungan memang berada di atas pemukiman warga. Meski Gintung merupakan waduk atau bendungan, banyak orang menyebutnya situ atau danau. Lokasi ini dikenal sebagai kawasan wisata. Yang cukup ironis, menurut Slamet Daroyni, Direktur Walhi Jakarta, sebenarnya pasca banjir tahun 2007 terdapat komitmen antara pamerindah daerah Jakarta, Banten dan Jawa Barat untuk memanfaatkan situ sebagai salah satu pengendali banjir. Namun kini yang terjadi malah petaka bagi warga di sekitar.

Di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi terdapat hampir 200 situ. Namun ternyata tidak sampai 20 situ yang kondisinya baik. Selebihnya rusak, bahkan ada yang telah berubah wajah menjadi kompleks perumahan. Di Tangerang, hampir semua situ mengalami pendangkalan. Situ Gintung di Ciputat yang tanggulnya jebol Jumat dini hari (27/03)misalnya, luas danaunya menyusut dari semula 31 hektar menjadi tinggal sekitar 21 hektar akibat pendangkalan.

Tragedi yang telanjur terjadi di kawasan ini menurut Walhi menjadi peringatan mendesak dalam manajemen bencana:

"Harus dibuat skema komprehensif dengan membuat satu jalur penanggulan bencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Yang lebih penting, ketika pemerintah sudah mengizinkan masyarakat tinggal di kawasan itu maka keselamatan masyarakat dari ancaman bencana menjadi tanggungjawab pemerintah. Tanggul tidak boleh jebol, dengan melihat volume air, baik di musim hujan maupun bukan musim hujan. Setelah selesai harus dibuat sistem penanggulangan bencana dan pembangunan yang pada tahapan rencana sampai evaluasi harus melibatkan masyarakat. Sehingga informasi apapun bisa sampai dengan sistematis dan bila terjadi sesuatu pemerintah bisa segera meresponnya.”(ap)

sampai jauhh.....??

Jadi Intinya sihh jagalah dan cintailah cewek cantik lingkungan anda , kamu dan kita semua, biar alam bisa menjadi sahabat kita?

Tanggul Situ Gintung

[pramuka] POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK..........(sebuah pengigat)

[Pramuka] Pola Pembinaan Pramuka Penegak.... - sebuah pengingat

aji rachmat
Wed, 25 Feb 2009 23:20:04 -0800

mohon pencerahan Kakak kakak sekalian....



Paddle Your Own Canoe...
Aji Rachmat *)


# copy paste makalah yang disampaikan dalam
Gladian Pimpinan Satuan Ambalan Yos Sudarso Kartini
Pangkalan SMA 3 Yogyakarta
21 Februari 2009



Kenapa pramuka ?
"Barang" apa yang di "jual" oleh pramuka ?
"Life Skills" apa yang kita dapat setelah menjadi pramuka ?

Apa sih pramuka penegak ?
Aktifitas apa aja yang pas untuk pramuka penegak ?

Apa sih komponen yang ada di Ambalan ?
Dimanakah Ambalan berperan ?
Bagaimanakah Profil Ambalan yang baik ?


Beratus pertanyaan akan muncul tentang pembinaan pramuka penegak saat
kita berpikir kritis dan menggali lebih dalam tentang Gerakan Pramuka....

Menjadi Pramuka sebenarnya merupakan sebuah proses ....
Proses yang dialami Pramuka merupakan rentetan perjalanan bakti dalam
upaya menanamkan kepribadian dan watak yang mumpuni sesuai tujuan
Gerakan Pramuka.

Kita tidak bisa menanamkan sikap dasa darma tanpa proses yang
berkesinambungan sejak usia anak - anak (baca SIAGA). Dan pembinaan
Gerakan Pramuka berproses secara berkelanjutan bahkan setelah menjadi
anggota dewasa. Jika perjalanan bakti menjadi pramuka tersebut
diilustrasikan seperti mengadakan ekspedis menggunakan perahu , maka...

saat Pramuka Siaga naik perahu, si Siaga duduk di tengah perahu,
sedangkan pembina berada di depan dan dibelakang perahu mendayung
perahu serta mengambil arah tujuan perahu akan menuju ke daratan yang
mana. Siaga hanya duduk sambil mendengarkan cerita dan arahan dari
pembina nya.

saat menjadi Pramuka Penggalang, para penggalang berada di tengah
perahu ikut aktif memegang dayung dan sesekali diajak berdiskusi dan
terlibat dalam menentukan tujuan perahu. Pembina dan pembantu pembina
masih ikut serta dalam perahu mendayung, memberikan arahan dan
mengangkat semangat para penggalang untuk mencapai tujuan.

Sedangkan saat menjadi Pramuka Penegak, didalam perahu hanyalah para
pramuka penegak saja yang dipimpin oleh pemimpin pilihan mereka
sendiri. Mereka dituntut untuk bisa mendayung dengan baik, menentukan
arah daratan mana yang akan dituju dan menghindari beragam "karang"
dan halangan di perjalanan. Pembina akan mengawasi di tepi pantai, dan
akan terus mendampingi saat pramuka penegak membutuhkan bantuan...


.....
Penegak...
Kayuhlah kolek mu sendiri
Awas karang karang dijalan....
......... (Kutipan salah satu lagu pramuka lama)



PADDLE YOUR OWN CANOE


For a man 'tis absurd to be one of a herd,
Needing otheis to pull him through;
If he's got the right grit he will do his own bit
And paddle his own canoe.
He'll look without dread at the snags on ahead,
Wine, Women and Highbrows too;
He won't run aground but will work his way round,
With a smile, in his own canoe.

Chorus:

So love your neighbour as yourself
As the world you go travelling through,
And never sit down with a tear or a frown,
But paddle your own canoe.

(Parody.) - (kutipan dari buku Rovering to Succes – Baden Powell)


Menjadi penegak jauh berbeda dengan saat kita menikmati dunia Pramuka
Penggalang. Saat kita berada di jenjang Pramuka penggalang, kita
dibina dengan mekanisme pembinaan yang bertumpu pada kecakapan pembina
dan instruktur dilapangan, yang dengan kata lain kenikmatan dan
manfaat menjadi Pramuka penggalang di gugusdepan sangat tergantung
pada pembina. Mulai dari perencanaan pelatihan, pemilihan lokasi dan
bentuk kegiatan, dinamika perkemahan hingga hidupan warga pasukan
penggalang tidak bisa dilepas dari kemampuan pembina untuk melakukan
"intervensi" pembinaan mental dan watak binaannya. Pramuka Penggalang
mengacu pada buku "Scouting For Boys" nya Baden Powell.. didalam buku
itu di jelaskan beragam aktifitas di alam terbuka dan ketrampilan
hidup di alam.


Sedangkan dalam dunia penegak.....
Penegak dituntut untuk mampu melakukan proses pembinaan dirinya secara
mandiri dengan pendampingan dari orang dewasa (pembina). Berproses
dari satuan terkecil di ambalan yang bernama sangga dan wadah
pembinaan pramuka penegak yang bernama ambalan dengan segala
variabelnya. Dunia penegak adalah dunia awal pencarian jatidiri yang
penuh kejutan, kreatifitas dan tantangan nyata menuju pembekalan diri
dalam menghadapi realita kehidupan. Pramuka penegak memiliki
kesenangan sekaligus kewajiban yang melekat dalam satu tarikan nafas.
Penegak berarti menjadi tegak, menjadi diri sendiri dan berproses
untuk terlibat dalam membangun masyarakat. Penegak memiliki 3
orientasi bina yang tak lepas dalam setiap proses nya. Bina diri, bina
satuan dan bina masyarakat.

Pramuka Penegak tidak hanya dituntut untuk mengetahui kemampuan dasar
hidup di alam terbuka, namun harus menguasai dan mengembangkan diri
untuk kepentingan dirinya dan pengabdian di masyarakat. Pramuka
penegak harus berjiwa penolong, selalu melayani dan menempa diri untuk
sukarela mambangun masyarakat.

Dalam proses pembinaan pramuka penegak dipandu melalui sebuah
ketetapan kwartir nasional SK Kwarnas No 080 Tahun 1988 tentang Pola
dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.

Kenapa dalam SK 080 harus bergabung dengan Pramuka Pandega ?
Karena proses pembinaan pramuka Pandega adaalh sebuah proses
keterlanjutan dari pembinaan Pramuka Penegak. Pencapaian Pramuka
Pandega yang siap terjun di masyarakat sebagai pengabdi dan pemimpin
tidak lah cukup jika tanpa proses gemblengan diri saat menjadi Pramuka
penegak. Namun kebijakan ini akan berubah seiring perubahan hasil
Musyawarah Nasional 2008 yang lalu bahwa akan ada pemisahan pembinaan
pramuka penegak dengan pramuka pandega. Sebelum ada perubahan, kita
masih harus mengacu pada SK 080 yang sering disebut dengan Polbin T/D.

Didalam Polbin T/D dijelaskan bahwa Pramuka Penegak dan Pandega
memiliki 6 wadah pembinaan sebagai tempat dirinya menggembleng diri.

1. Ambalan adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Penegak di Gugusdepan.
2. Racana adalah wadah pembinaan bagi para Pramuka Pandega di Gugusdepan.
3. Dewan Kerja adalah wadah di Kwartir yang beranggotakan Pramuka
Penegak dan Pandega yang dipilih dalam Musyawarah Pramuka Penegak dan
Pandega Puteri Putera, sesuai petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja.
4. Satuan Karya adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega
untuk menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang
pembangunan tanpa meninggalkan kedudukannya sebagi anggota Gugusdepan.
5. Kelompok Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega
untuk belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan
keterampilan tertentu guna kebutuhan suatu program. Anggota Kelompok
Kerja adalah Pramuka Penegak dan Pandega, Pembina, Pelatih, dan
orang-orang yang dianggap mampu dan ahli dalam suatu bidang ilmu atau
keterampilan tertentu untuk membuat perencanaan tentang program
kegiatan Ambalan, Racana, dan atau Dewan Kerja.
6. Sangga Kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega
yang mempunyai tugas melaksanakan program kegiatan Ambalan, Racana,
dan atau Dewan Kerja.


Ambalan menempati urutan pertama proses pembinaan menjadi pemimpin dan
pengabdi di masyarakat. Ambalan sendiri diambil dari kata "ambal" yang
merupakan bagian dari pondasi atap sebuah rumah.

Ambalan adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak di gugusdepan. Di
ambalan inilah pramuka Penegak di berikan informasi secara lengkap
tentang organisasi Gerakan Pramuka dan kepanduan, pelatihan , gladi,
uji kelayakan, hingga manajemen bermusyawarah untuk membekali dirinya.
Di Ambalan, seorang pramuka penegak di beri kesempatan seluas luasnya
untuk mengelola satuannya dengan bimbingan orang dewasa.

Ambalan memberi tantangan dan peluang emas yang sangat luar biasa bagi
anak muda untuk menguji dan mengasah ketrampilan hidupnya dalam
mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Tantangan tersebut berupa
kesempatan memimpin dan mengelola organisasi ambalan. Tantangan lain
adalah mengembangkan ketrampilan hidup baik di alam maupun di dunia
profesi yang diminatinya.

Sebagai sebuah wadah pembinaan, Ambalan dilengkapi berbagai komponen
yang memiliki tugas dan fungsi berbeda beda.

Dewan Ambalan
Sesuai Sk 080 tahun 1988, penjelasan tentang Dewan Ambalan adalah :
Untuk menggerakkan Ambalan di bentuk Dewan Ambalan

Dewan Ambalan terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sedikitnya sudah
dilantik sebagai Penegak Bantara

Dewan Ambalan dipimpin oleh :
1. Seorang Pradana
2. Seorang Kerani
3. Seorang Bendahara
4. Seorang Pemangku Adat

Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan melaksanakan program berdasarkan
Musyawarah Penegak

Dari isi SK diatas dapat dilihat bahwa penggerak utama Ambalan dalm
menjalankan aktifitasnya sehari hari adalah Dewan Ambalan ! dan yang
tergabung menjadi Dewan Ambalan adalah semua warga Ambalan yang telah
berhasil dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.

Di Ambalan yang berada di lingkungan Kwarda DI. Yogyakarta, ke empat
pemimpian Dewan Ambalan dikenal dengan BPH – Badan Pengurus Harian.



Dewan Kehormatan
Statement dalam Sk 080 menyebutkan :

"Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka
dibentuk Dewan Kehormatan yang terdiri atas Pradana, Pemangku Adat,
dan beberapa anggota Ambalan yang dianggap perlu hadir oleh Pemangku
Adat, serta Pembina sebagai Penasehat"

Dewan kehormatan tidak bersifat permanen. Dibentuk JIKA dibutuhkan dan
otomatis akan dibubarkan setelah permasalahan selesai. Salah satu
contoh tugas dewan kehormatan adalah pada saat forum pelantikan Calon
Penegal dan Pelantikan Penegak Bantara maupun Laksana.



Dewan Adat Ambalan
Diatur dalam Tata Adat Ambalan secara terpisah antara putra dan putri.
Dewan Adat Ambalan dibentuk oleh Pemangku Adat yang beranggotakan para
anggota Dewan Ambalan / Pramuka Penegak Bantara tertentu untuk
melakukan pembahasan dan pelaksanaan tata adat yang berlaku, seperti
perubahan Tata Adat, pendampingan warga ambalan, perbaikan perangkat
Adat dan sebagainya

Tata Adat Ambalan
Yang lebih membedakan dalam proses pembinaan pramuka penggalang dan
pramuka penegak adalah tersedianya Tata Adat di Ambalan. Tata adat ini
adalah sebuah aturan main tertulis yang disepakati bersama oleh warga
ambalan dalam menjalankan kehidupan kesehariannya sebagai warga ambalan.

Unsur – unsur Tata Adat Ambalan minimal berisi :
Nama Ambalan
Adalah nama pahlawan yang diambil sebagai suri tauladan perjuangan
warga ambalan serta meningkatkan semangat nasionalisme di ambalan.

Adat Pelaksanaan Ambalan
Dapat berupa pelaksanaan keseharian di lingkungan Ambalan, interaksi
antar anggota, dengan pembina dan organisasi lain, tentang tata
upacara pelaksanaan adat dan sebagainya.

Amsal Ambalan
Adalah untaian kata yang singkat, padat dan berisi tentang semangat
hidup seluruh warga ambalan.

Sandi Ambalan
Adalah tatanan kata kata yang mencerminkan semangat dan filosofi dasar
hidupan seluruh warga ambalan.

Lambang Ambalan
Adalah simbol pemersatu warga ambalan yang menggambarkan semangat dan
tujuan pendirian ambalan.

Kibaran Cita Ambalan
Adalah bendera yang memuat lmbang ambalan untuk mengikat persaudaraan
bakti dan menjadi simbol kebanggaan ambalan

Badge Ambalan
Adalah tanda yang berisi lambang ambalan dan dilekatkan pada baju
seragam sebagai tanda pengenal satuan ditingkat gugusdepan.

Pusaka Ambalan
Adalah sebuah benda yang merupakan simbol semangat juang nama ambalan
yang dipilih guna membentuk watak yang mengacu pada persatuan dan
kesatuan warga ambalan untuk kepentingan umum.

Jenjang Keanggotaan Ambalan
Tahapan proses pembinaan di Ambalan terbagi menjadi beberapa
tahap/jenjang keanggotaan yang sarat makna dan tujuan. Sesuai isi SK
080 tahun 1988, terlihat sebagai berikut :


Tamu Penegak
1. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya
dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda
yang berusia 16 sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi
anggota Pramuka.
2. Lamanya menjadi tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
3. Selama menjadi Tamu Penegak kesempatan menyesuaikan diri dengan
adat istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut.
4. Bagi anggota Ambalan lainnya di beri kesempatan untuk mengenal dan
menilai Tamu Penegak tersebut

Penjelasan :
Tamu Penegak atau yang dilebih dikenal dengan Tamu Ambalan (TA) adalah
warga ambalan yang telah diterima dalam proses adat penerimaan Tamu
ambalan (Baca Tata Adat Ambalan) sebagai simbol keterikatan secara
moral akan kehidupan ambalan yang nantinya akan mereka dalami. TA
tidak memiliki kewajiban apa pun, namun Dewan Ambalan memiliki
kewajiban untuk selalu mengajak TA dalam kegiatan Ambalan yang sesuai
dengan jenjang keanggotaannya. TA memiliki hak untuk bertanya dan
melakukan orientasi diri selama bergabung menjadi Tamu Ambalan dalam
upaya mengenal lebih baik dunia Ambalan.

Setelah proses 3 bulan di jalani dengan baik, maka dewan ambalan akan
menyelenggarakan prosesi Pelantikan Calon Penegak (PCT) yang berisi :
1. Memantapkan pengetahuan TA tentang Gerakan Pramuka
2. Memantapkan pengetahuan TA tentang Tata Adat Ambalan dan lingkungan
gugusdepan yang akan di masukinya
3. Menanyakan kerelaaan TA untuk bergabung menjadi Calon Penegak (CT)
4. Menegaskan tugas dan tanggung jawab CT setelah dilantik.
5. Penantingan yang dilakukan oleh Dewan Ambalan kepada TA dan seluruh
Warga Ambalan yang hadir untuk menerima TA sebagai CT yang baru.


Calon Penegak
1. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan
diri sanggup menaati peraturan dan adat Ambalan, dan di terima oleh
semua anggota Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
2. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
3. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak
dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung
pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut.


Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak
dan kewajibannya, antara lain :
1. Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah
2. Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan, dan musyawarah
3. Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan
4. Berkewajiban menyelsaikan SKU tingkat Penegak Bantara
5. Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya
6. Setiap Calon Penegak di bina dua orang Penegak Bantara/Laksana dari
Ambalan yang bersangkutan


Penjelasan :
1. Calon Penegak merupakan anggota ambalan
2. Calon penegak setelah dilantik dalam PCT berhak mengenakan badge
Ambalan di seragamnya
3. Calon Penegak wajib mengikuti seluruh kegiatan yang di
selenggarakan oleh Ambalannya sebagai upaya perolehan Syarat Kecakapan
Umum tingkat Bantara.
4. Dalam proses pencapaian SKU Bantara, CT didampingi oleh 2 orang
pendamping yang merupakan penegak Bantara/Penegak Laksana yang terbgi
menjadi 2 tugas :
5. Pendamping Kanan berhubungan dengan permasalahan teknis, umum dan
ketrampilan kepramukaan
6. Pendamping Kiri berhubungan dengan aspek psikologis dan spiritual.


Penegak Bantara
1. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi
Penegak Bantara dan mentaati adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan
dengan upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Tri
Satya dengan suka rela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak
Bantara.
3. Selama menjadi Penegak Bantara di beri kesempatan latihan
membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.
4. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan
kegiatan lainnya untuk :
* Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik
sebagai Penegak Laksana
* Menempuh Syarat Kecakapan Khusus dengan kesenangan dan bakatnya
sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus
* Mengembangkan bakat dan minatnya di satuan Karya Pramuka serta
menyebarkan tugas pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya
* Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Mahir sehingga
dapat membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau
Pasukan Penggalang
* Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan
kemampuan dan kesempatan yang ada padanya


Penegak Laksana
1. Penegak Laksana ialah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi
Penegak Laksana dan mentaati Adat Ambalan.
2. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana
dilaksanakan dengan upacara kenaikan tingkat dengan mengucapkan ulang
janji Tri Satya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal
untuk Penegak Laksana.
3. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan
bakti untuk Gerakan Pramuka dan masyarakat.
4. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan
kegiatannya bahkan dikembangkan terus untuk :

* Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus
sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang lebih tinggi
* Memperdalam dan memperluaskan keikutserta-annya di dalam Satuan Karya
* Mengikuti Kursus yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka
* Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu
menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Pramuka Siaga atau
Pramuka Penggalang
* Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada kwartir sesuai dengan
kemampuan dan kesempatan yang ada padanya


Menjadi seorang yang ahli dalam berkemah dan mengembara membutuhkan
proses yang cukup panjang dan penuh liku liku kehidupan. Begitu juga
dalam hidupan Pramuka penegak.

Berproses dalam kepenegakan membutuhkan ketekunan dan ketabahan yang
berlipat ganda. Proses membangun ketahanan diri itu akan melalui
proses di butuhkan, diremehkan, di hargai, di sanjung, di lecehkan, di
hormati,dan beragam perlakukan lain yang semakin hari akan semakin
meningkatkan ketajaman diri untuk menghadapi masa depan.


Tips membangun diri di Ambalan
Beberapa tips singkat untuk menjadi bekal dalam mengarungi samudra
pembinaan di ambalan adalah :

1. Niatkan diri untuk mencari bekal hidup dan membangun jaringan
2. Sukarela adalah dasar dari segala aktifitas kepramukaan
3. Ikuti SEMUA kegiatan ambalan yang sesuai dengan golongannya karena
ada beberapa prosesi adat yang khusus hanya bisa dihadiri bagi
golongan tertentu.
4. Kegiatan di Ambalan adalah proses pengembangan diri dan uji
tantangan kemampuan diri, rugi kalau bergabung di Ambalan tapi gak
pernah ikut kegiatan Ambalan. Semua berawal dari Ambalan
5. Jangan pernah menolak jika di minta sebagai sangga kerja (panitia)
atau bahkan menjadi ketua sangga kerja karena menjadi ketua adalah
kesempatan emas untuk belajar menjadi pemimpin
6. Segera selesaikan SKU minimal Bantara sebagai bekal awal pengakuan
kemampuan diri dan pondasi kuat menuju kesuksesan di masa mendatang
7. Upayakan menjadi salah satu Badan Pengurus Harian Ambalan sebagai
uji kemampuan dan asah ketrampilan manajerial organisasi dasar.
8. Tempa ketrampilah hidup di alam terbuka. Naik gunung, susur gua,
orientering, hiking, rafting, diving, dan beragam outdoor activities
adalah menu latihan rutin seorang Penegak ! ikuti dan berlatihlah...
9. Belajarlah ! Buka arsip ambalan, bisa berupa foto, tulisan,
laporan, gambar yang menceritakan aktifitas pramuka dan ambalan
10. Jangan sungkan bertanya tentang kepramukaan kepada siapa saja dan
melalui media apa saja. misal : Alumni ambalan Yos Sudarso Kartini
telah mengembangkan media komunikasi melalui Mailing list
padro...@yahoogroups.com, group di Facebook.com "padrover" serta situs
www.padrover.com
11. Update informasi kegiatan kepramukaan di Indonesia www.pramuka.org
dan Scouting di dunia www.scout.org.
12. Jika ada kesempatan kegiatan pramuka di tingkat cabang, daerah dan
nasional, jangan ragu untuk ikut dan terlibat aktif. Kelebihan pramuka
adalah adanya kegiatan bertingkat hingga internasional yang bisa
diikuti oleh siapa saja asal memenuhi persyaratan tertentu. Pramuka
adalah Universal
13. Ikuti wadah pembinaan lain selain di ambalan, bisa masuk satuan
karya atau pun dewan kerja, ini sangat berguna dalam meningkatkan
kemampuan kepemimpinan warga Ambalan.


Selamat berlatih ...


Catatan Penulis *)

Aji Rachmat (www.ajirachmat.multiply.com)
Pernah menjabat Pradana Ambalan Yos Sudarso masa bakti 1993 – 1994,
DKC Kota Yogyakarta tahun 1994 – 1997, DKD DIY tahun 2000 – 2002 dan
Dewan Kerja Nasional (DKN) pada tahun 2002 – 2003.

# Link di facebook :
http://www.facebook.com/topic.php?uid=59667421613&topic=8649&ref=mf
# link di multiply : http://ajirachmat.multiply.com/journal/item/25


tanda kecakapan khusus

TANDA KECAKAPAN KHUSUS

Tanda Kecakapan Khusus



Selempang


Salam Pramuka !!!

Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.

Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.


Pemasangan TKK

TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu

  • Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
  • Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.

Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.

Pengenaan Selempang

Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.

Pembagian TKK

Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.

Golongan Bidang TKK

Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:


TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:

  1. TKK Gerak Jalan
  2. TKK Pengamat
  3. TKK Penyelidik
  4. TKK Perenang
  5. TKK Juru Layar
  6. TKK Juru Selam
  7. TKK Pendayung
  8. TKK Ski Air
  9. TKK Pencak Silat
  10. TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana


TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:

  1. TKK Sholat
  2. TKK Khatib
  3. TKK Qori
  4. TKK Muadzin
  5. TKK Penabung
  6. TKK Doa
  7. TKK Gereja
  8. TKK Pelayanan
  9. TKK Saksi Kristus
  10. TKK Terang Alkitab
  11. TKK Suluh Gereja
  12. TKK Bhakti
  13. TKK Dharmapala
  14. TKK Wicaksana
  15. TKK Dana Punia
  16. TKK Bhakti
  17. TKK Pendididkan KB

dan lain-lain


TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:

  1. TKK Penjilid Buku
  2. TKK Juru Potret
  3. TKK Juru Kulit
  4. TKK Juru Logam
  5. TKK Penenun
  6. TKK Penangkap Ikan
  7. TKK Juru Kebun
  8. TKK Peternak Ulat Sutera
  9. TKK Peternak Lebah
  10. TKK Peternak Kelinci
  11. TKK Filateli
  12. TKK Pengumpul Lencana
  13. TKK Pengumpul Mata Uang
  14. TKK Pengumpul Tanaman Kering
  15. TKK Pengumpul Tanaman Hidup
  16. TKK Juru Masak
  17. TKK Pecinta Dirgantara
  18. TKK Pembuat Pesawat Model
  19. TKK Pengenal Cuaca
  20. TKK Komunikasi
  21. TKK Penjelajah
  22. TKK Juru Peta
  23. TKK Juru Navigasi Laut
  24. TKK Juru Isyarat Bendera
  25. TKK Pelaut
  26. TKK Pengembara
  27. TKK Petani Padi
  28. TKK Penanam Tanaman Hias
  29. TKK Petani Cabai
  30. TKK Juru Bambu
  31. TKK Juru Anyam
  32. TKK Juru Kayu
  33. TKK Juru Batu
  34. TKK Peternak Itik
  35. TKK Peternak Ayam
  36. TKK Peternak Sapi
  37. TKK Peternak Merpati
  38. TKK Pengumpul
  39. TKK Pengumpul Benda
  40. TKK Pengumpul Hewan
  41. TKK Juru Semboyan
  42. TKK Penjahit
  43. TKK Pengendara Sepeda
  44. TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
  45. TKK Juru Mesin Pesawat Udara
  46. TKK Juru Navigasi Udara
  47. TKK Juru Evakuasi Mesin
  48. TKK Pengenal Pesawat Udara
  49. TKK Juru Isyarat Elektronika
  50. TKK Juru Isyarat Optika
  51. TKK Perencana Kapal
  52. TKK Perahu Motor
  53. TKK Berkemah
  54. TKK Petani Bawang
  55. TKK Petani Tanaman Jalar
  56. TKK Peternak Belut
  57. TKK Peternak Lele
  58. TKK Statistika Keluarga Berencana
  59. TKK Pengatur Ruangan
  60. TKK Pengatur Rumah
  61. TKK Pengatur Meja Makan

TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:

  1. TKK Pemadam Kebakaran
  2. TKK Pengatur Lalu Lintas
  3. TKK Pengamanan Lingkungan
  4. TKK Penunjuk Jalan
  5. TKK Juru Bahasa
  6. TKK Juru Penerang
  7. TKK Korespondensi
  8. TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
  9. TKK Penyuluh Padi
  10. TKK Keadaan Darurat Udara
  11. TKK Keadaan Darurat Laut
  12. TKK Pembantu Ibu
  13. TKK Pengasuh Anak
  14. TKK Penerima Tamu
  15. TKK Pendaki Gunung
  16. TKK Juru Ukur
  17. TKK Kependudukan
  18. TKK Pendataan Keluarga Berencana
  19. TKK Kesejahteraan Keluarga

TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:

  1. TKK Dirigen
  2. TKK Penyanyi
  3. TKK Pelukis
  4. TKK Juru Gambar
  5. TKK Pengarang
  6. TKK Pembaca


Tingkatan TKK

Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.

Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya, TKK PPPK tingkat Utama

Tiga tingkatan tersebut ialah:

  1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran.
  2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
  3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.

Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.

  • Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
  • Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
  • Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning

Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.