Harry Potter dan Yahudi Berdarah Campuran


Harry Potter and The Half Blood Jews. Atau Harry Potter dan Yahudi Berdarah Campuran. Begitu bunyi plesetan yang sekarang tengah banyak beredar di AS dan Barat, sehubungan dengan film terbaru Harry Potter yang baru dirilis, “Harry Potter and The Half Blood Prince”. Diangkat dari novel dengan judul yang sama, film ini hanya dalam waktu satu hari saja sudah memecahkan rekor box office dengan mengeruk keuntungan yang melebihi film-film lainnya dan segera saja menyedot perhatian dunia.

Buku dan film keenam Harry Potter ini disinyalir banyak berhubungan dengan Yahudi. Seperti buku “Potter” J.K. Rowling lainnya yang terjual jutaan kopi—“Prince” (atau pangeran) biasanya dihubungkan sebagai metafora untuk rasisme dan pembersihan etnik, termasuk tokoh-tokoh yang mengacu pada “pure-bloods” (darah murni), “half-bloods” (darah campuran) atau mudblood (hinaan rasis yang ditujukan pada mereka dalam cerita Harry Potter yang tidak dilahirkan dari keluarga penyihir).

Dalam film barunya, diceritakan bagaimana Lord Voldermort (salah satu tokoh sentral dalam Harry Potter sekaligus musuh besarnya) menjalani masa kecilnya dan kemudian berubah menjadi pembantai keji orang-orang yang tak bisa sihir (muggles). Menurut David Heyman, produser Potter kelahiran Inggris, semua tindakan Lord Voldemort dan pengikutnya mirip seperti Nazi Jerman. “(Mereka semua) seperti bangsa Arya dalam pemikiran Hitler.”

Daniel Radcliffe—pemeran Harry Potter sejak film pertama—adalah keturunan Yahudi, berasal dari ibunya, dan Daniel sendiri sudah menyatakan kalau ia seorang Yahudi. Heyman sendiri sama dengan Radcliffe, adalah seorang keturunan Yahudi. Ia bahkan telah membuat sebuah film tentang Holocaust di tahun 2008 berjudul “The Boy in the Striped Pajamas.”

Helena Bonham Carter, memerankan Pelahap Maut Bellatrix Lestrange juga seorang Yahudi yang berasal dari ibunya. Jason Isaacs, juga Pelahap Maut memerankan Lucius Malfoy, adalah seorang Yahudi. Isaacs mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan apakah ia akan menyatakan ia seorang Yahudi ataukah tidak, berkaitan dengan karirnya.

Harry Potter seorang Yahudi

Pada tahun 2005, pada 29-31 Juli, sekitar 250 orang penggemar Potter bahkan berkumpul di Reading Universitas, Inggris, mendiskusikan bahwa Harry Potter adalah seorang anak lelaki Yahudi. Presenter Amy Miller mengatakan bahwa Harry Potter mempunyai nama Yahudi “has a yiddishe neshama” atau berarti seorang anak lelaki Yahudi yang baik. “Dia memang tidak mengenakan topi khas Yahudi, tidak bersekolah di Hebron, atau tidak melaksanakan kosher (makanan Yahudi), tapi dia sangat peduli terhadap orang lain, baik, dan mempertahankan keyakinannya. Ini adalah gambaran tentang sikap Yahudi yang sesungguhnya.”

Diskusi akademik yang lain juga terjadi mengenai cara dan jalan hidup Potter. Menurut Cia Soutter, perkembangan Harry sama dengan kabbala, “pohon kehidupan.” Sedangkan Gila Bar Hilel, penerjemah buku-buku Harry Potter dalam bahasa Israel, mengatakan, “Saya tidak berpikir bahwa orang akan mengklaim Harry Potter seorang Yahudi. Tapi jika harus serius, semuanya itu menyenangkan.” (eramuslim.com, 17/07/09)

Kaos Menghina Islam di Toko Amerika

Kembali penghinaan dan pelecehan terjadi kepada Islam dan umat Islam.

Sebuah jaringan toko retail terkenal yang menjual beragam barang seperti pakaian, sepatu tas dan lainnya bernama Nordstrom – yang berpusat di Amerika Serikat, baru-baru ini telah melakukan penghinaan terhadap Islam dan umat Islam.

Nordstrom telah menjual T-Shirt bergambar kaligrafi yang bertuliskan kalimat dalam bahasa Arab, tertulis di kaos tersebut “Allah Arrahman Arrahim”.

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Nordstrom terkait jaringan tokonya menjual kaos yang menghina dan melecehkan Islam tersebut. (eramuslim.com)